Metroseksual

Halo Semua.

Jika berbicara tentang gender dan seks, istilah metroseksual mungkin akan terdengar baru bagi kalian. Yang selama ini kita ketahui pasti hanya berkutat pada maskulinitas, femininitas, laki-laki, dan perempuan. Padahal, di zaman ini, keberadaan umat manusia mengalami perkembangan gender. Tidak lagi hanya sebatas maskulin dan feminin. Fenomena-fenomena yang telah terjadi di masyarakat kita, khususnya daerah urban, telah merebak membentuk jenis gender baru; bisa dikatakan begitu; yang sudah umum kita lihat.

Jika ada dari kalian yang menggemari Oppa-Oppa Korea, para fangirls, penyuka boyband K-Pop, maka kalian harusnya tahu istilah metroseksual ini. Metroseksual adalah kelompok laki-laki yang bergaya feminin. Eits! tapi bukan tentang merubah seks ya! Tapi perubahannya terjadi pada gender atau perilaku sosial yang mencerminkan seksnya, yakni perilaku maskulin dan feminin.

Dalam paradigma tradisional tentang gender, maka kita telah "disuapi" dengan berbagai sifat yang seharusnya dimiliki oleh seorang pria pun wanita. Seorang pria haruslah berwatak pemberani, kuat, bertanggung jawab, berpikir logis, dan sebagainya. Penggambaran seorang pria sejati kerap kita temui dalam film-film bergenre superhero, pun animasi-animasi kerajaan, bahwa seorang pria haruslah memililiki kemampuan untuk menjaga, melindungi wanita, pekerja keras, dan sebagainya. Sedangkan seorang wanita dalam paradigma tradisional adalah bak seorang putri, emosional, sejati, selalu berperasaan, pemaaf, dan selalu memperhatikan penampilan dan kecantikan.

Maka dari itu, metroseksual muncul. Laki-laki yang dalam seluruh paradigma tradisional tersebut tidak dapat terpatok paten lagi. Laki-laki metroseksual memiliki sifat-sifat feminin, yakni beremosi, menampilkan penuh pada penampilan, dan sebagainya.

Selain itu, metroseksual ini juga menjadi kode sekaligus tanda yang dapat dibuktikan dengan banyaknya para pekerja laki-laki memenuhi ladang pekerjaan wanita. Dalam penayangan iklan misalnya, saat ini, muncul banyak laki-laki sebagai brand ambassador dari produk-produk kosmetik kecantikan, yang biasanya dan seharusnya diisi oleh pekerja perempuan. Dalam jenis pekerjaan lain juga, seperti modelling, pemotretan, dan berbagai jenis dunia hiburan lain.

Apalagi, budaya saat ini, kita tahu sendiri bahwa saat ini, wanita banyak yang ikut andil dalam menghasilkan uang dan bekerja. Tentang paradigma tradisional bahwa seorang wanita hanya akan berkutat pada kasur, sumur, dapur, telah runtuh. Bahkan saat ini, lelaki bisa menjadi pengganti perempuan dalam ksd tersebut.

Kaum metroseksual juga dinyatakan sebagai bentuk perlawanan dari feminisme yang sedang menjamur di abad ini. Maka, dapat dikatakan bahwa metroseksual merupakan pasangan dari feminisme.

Jadi, sikap keterbukaan kita terhadap fenomena yang ada saat ini sangat diperlukan. Jangan dianggap tak penting, jangan! Sejatinya, mempelajari budaya dan fenomena sangat berguna bagi kita, perkembangan dan perjalanan hidup kita kedepan. Hal tersebut akan menjadi tameng bagi kita dalam menghadapi culture shock nantinya.

Komentar