Rindu

Sebuah pembahasan yang membosankan, memang. Rasanya, terlalu membual jika membicarakan hal ini. Tidak berguna, apalagi jika hanya muncul dari nostalgia. Tapi, apalah daya, saya terlalu melankolis sehingga persoalan ini selalu saja berhasil menguasai hampir dalam seluruh hari-hari. 

Hm, tidak berguna? 
Agaknya benar, agaknya salah juga. 

Rindu hanya menghabiskan waktu. Kembali berharap tentang deret peristiwa di masa lalu membuat langkah tak maju-maju; untuk beberapa orang mungkin seperti itu. Mengurung, menangis, meratapi, dan kemudian memenuhi hidup dengan harapan-harapan yang tak pasti. 

Tapi, terkadang, rindu bisa juga menjadi pemicu maju. Rindu bisa juga menjadi pemecut. ~Ah! Tidak boleh begini! Saya tidak ingin bertemu dalam keadaan seperti ini.

Maka, langkah perubahan dan kemajuan mulai dijalankan. 


Saya merindu, tentang semua hal baik yang terjadi di masa lalu. Tentang semua cerita yang telah saya lalui bersama orang-orang tertentu. Tentang tempat yang menyimpan banyak lintas waktu.
Saya rindu., dan rindu itu akan mengantarkan saya kembali pada tempat dimulainya itu. 

Obat rindu adalah bertemu. 
Doakan saya, semoga akhir tahun ini, kita akan kembali bersama dan saling merangkul kemudian membentuk cerita-cerita baru, yang kelak akan kita rindukan pula. 

Can't wait to see u, Malaysia!

Komentar