November dan Thailand

Assalamualaikum Wr. Wb.
Sudah lama rasanya sejak terakhir kali saya posting tulisan di web ini. Hm, i'm coming back.
Kali ini, cerita datang dari pengalaman manis penutup akhir tahun 2019; Yah, tidak  manis-manis juga, sih. Ehe.
Jadi, alhamdulillah, bbulan November kemarin, saya diberi kesempatan untuk mengunjungi negara *yang tidak pernah saya sangka sebelumnya, Thailand. Satu hal yang melekat dari Thailan di pikiran saya adalah Mario Maurer, hehe. Soalnya, film A Little Thing Called Love yang dibintangi aktor tersebut adalah film Thainland pertama yang saya tonton, tepatnya saat duduk di bangku kelas delapan.

*Sebelumnya, tulisan saya terkesan kaku, ya? Hm. Sebenarnya, saat ini, saya sedang memikirkan pernyataan yang diberikan salah satu dosen saya, Kita harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan itu benar-benar membuat saya bangga menjadi mahasiswa bahasa.

Lanjut.
Saya berkesempatan ke Thailand karena mengikuti sebuah acara konfrensi, yang diselenggarakan Permitha (Persatuan Mahasiswa Indonesia Thailand), tuan rumahnya Prince of Songklha University. Acaranya dilaksanakan di Yannaty Hotel, Hat Yai, Thailand.


Pengalaman saya ke Thailand sebenarnya terbilang nekat. Bayangkan saja, saya berangkat hanya bersama dua teman saya, Ainun dan Nikmah, dan kami semua perempuan.
Ibu saya beberapa bulan cerewet, tanya ini itu, khususnya "Ini serius berangkat sendiri bareng temen perempuan semua? Ga ada yang laki? Nanti yang jagain siapa?"
Saya sih, mantap saja. Saya akui, perempuan memang memiliki beberapa kelemahan dan kekuranga, tapi bukan berarti itu akan menghambat perjalanan saya. Peremuan juga bisa dan berani, kok.


Jadi, pergilah kami bertiga. Perjalanan keberangkatan kami adalah transit dahulu di Malaysia; Negara kesayangan saya. Pertama kali datang ke negara ini tahun kemarin, saya benar-benar dibuat jatuh cinta. Malaysia dan Indonesia yah memang katanya sama, dan memang kita serumpun, tapi, saya benar-benar takjub dengan nuansa Melayu yang masih sangat kental di negara itu. Mulai dari pakaian, gaya hidup, pendidikan, dan sebagainya. Intinya, I'm in love w Malaysia. 

Setelah sampai di KLIA 2, kami bergegas ke KL Sentral, dengan rencana dan harapan dapat tiket kereta ke Hat Yai. Sampainya di KL Sentral, ternyata tiketnya habis. Jadilah kami terdampar satu malam di stasiun pusat tersebut.


Mengisi waktu, kami akhirnya pergi ke Central Market menggunakan LRT, turun di Stesien Pasar Seni. Dari stasiun, kami berjalan kaki ke lokasi, dan makan malam. Akhirnya. 


Di Central Market, kami tidak terlalu banyak berburu. Berhubung hari sudah malam, sudah pukul 10an, toko-toko di sana banyak tutup. Kami hanya berburu di salah satu toko, sejenis Miniso, yang sedang diskon 50 all product. Wah!
Tahun kemarin, saya sempat melewati toko ini, ga sempat masuk, waktu itu sedang Grand Launching soalnya baru dibuka. Akhirnya, alhadmulillah tahun ini kesampaian masuk ke tokonya. Oya, nama tokonya itu Gilasco.

Habis dari Central Market, kami langsung balik ke KL Sentral dan menginap di sana. Ternyata, sampai sana, kami diusir petugas, wkwkwk. Ternyata memang tidak boleh menginap di dalam stasiun, jadilah kami tidur di luar, seperti gelandangan :'D.
Malam itu, saya benar-benar tidak bisa tidur. Bagaimana tidak? we just have to sit in tempat duduk seperti pipa putih dari besi. Do u know that? 

Akhirnya pagi juga. Kami langsung ke Mushala buat shalat subuh. Habis itu, peergi ke McD buat sarapan. Menu sarapannya enak banget. Nasi Lemak hangat dan Teh Tarik Hangat. Alhamdulillah. 
Habis sarapan, kami langsung berangkat ke Hat Yai.


Habis sampai di Padang Besar, kami mengurus imigrasi. Out of our expectation, ternyata ngurus imingrasinya lama sekali. Habis ngurus imigrasi, kami berangkat ke Hat Yai pakai grabcar.


Di Hat Yai, saya mengikuti acara konfresni selama dua hari, dan hari ketiga, panitia menyediakan trip to Songklha. Di Sana, kami mengunjungi Sleeping Budha Temple dan Songklha Old Town. Thailand, I'm in there! 


Setelah 4 hari di Thailand, akhirnya kami pulang. Perjalan pulang, kami transit di Changi, Singapura. Well, kami tidak mau dong hanya memutari Changi, kami pun pergi ke Merlion Park menggunakan MRT terakhir. Waktu itu jam 11 malam~ !
Kami ke Merlion dini hari tersebut. Di sana, tempatnya ternyata sepi, enaknya, kami bisa foto-foto tanpa harus berebut tempat spot foto yang bagus dengan orang lain, hehe. 

Pulang dari Merlion, kami terpaksa naik grab karena MRT memnag sudah tidak beropersi lagi. Bayangkan saja, itu sudah pukul 1 malam!  Jadilah uang dolar kami terkuras. Uangku cuma sisa 6 dolar doang, huhu.
Paginya, kami sarapan di Subway. Akhirnya saya bisa mencicipi sandwich ini, alhamdulillah. Saya pernah melihat kedai Subway di KLIA tahun lalu, tapi berhubung saat itu ringgit saya habis, jadilah ngga kesampaian nyicip. Alhamdulillah tahun ini kesampaian, hehe.
Ternyata memang enak bangettt >.<




Segitu saja dulu perjalanan saya, hehe. Ini penutup manis tahun ini. Semoga tahun depan bisa explore ke tempat yang lain lagi, Amin. Buat temen-temen yang ingin ke sini, semoga kesampaian dan disegerakan, Amin.
Oya, besok saya ada ujian akhir. Minta doanya ya, hehe. Semoga kita semua selalu, tindakan dan aktivitas kita, selalu dijada, dilindungi, dan diberkahi. Amin.
Sekian. 
Wassalamualaikum Wr. Wb. 

Komentar